Home » Posts filed under Humor Sufi
Showing posts with label Humor Sufi. Show all posts
Showing posts with label Humor Sufi. Show all posts
Amir kota membacakan sebuah syair yang di gubahnya dan meminta pendapat Bahlul.
"Aku tidak menyukainya." sahut Bahlul.
Amir pun marah dan memerintahkan agar Bahlul dijebloskan ke dalam penjara.
Minggu berikutnya si amir memanggil Bahlul dan membacakan lagi di hadapannya syairnya yang lain. "Bagaimana dengan yang ini?"
Bahlul segera bangkit berdiri.
"Hendak kemana kamu?" tanya si amir.
"Ke penjara." jawab Bahlul.
"Aku tidak menyukainya." sahut Bahlul.
Amir pun marah dan memerintahkan agar Bahlul dijebloskan ke dalam penjara.
Minggu berikutnya si amir memanggil Bahlul dan membacakan lagi di hadapannya syairnya yang lain. "Bagaimana dengan yang ini?"
Bahlul segera bangkit berdiri.
"Hendak kemana kamu?" tanya si amir.
"Ke penjara." jawab Bahlul.
0
comments
Sekelompok pemuda bersepakat akan memainkan Mulla Nashruddin. Masing-masing di antara mereka membawa telur dan mengajak Mulla ke tempat mandi umum.
Di dalam tempat mandi umum mereka berkata: "Kita sekarang mau bertelur, yang tidak bertelur harus mentraktir."
Lalu para pemuda itu berjongkok, berkokok, dan menggelindingkan telur yang mereka sembunbunyikam di dalam celana mereka. Seraya berpaling ke arah Mulla, mereka melihatnya sedang mengepak-kepakan kedua tangannya dan mulai bersuara seperti ayam jantan.
"Demikian banyak ayam betina membutuhkan seekor ayam jantan.' kata si tua Mulla kepada pemuda yan keheranan itu.
Di dalam tempat mandi umum mereka berkata: "Kita sekarang mau bertelur, yang tidak bertelur harus mentraktir."
Lalu para pemuda itu berjongkok, berkokok, dan menggelindingkan telur yang mereka sembunbunyikam di dalam celana mereka. Seraya berpaling ke arah Mulla, mereka melihatnya sedang mengepak-kepakan kedua tangannya dan mulai bersuara seperti ayam jantan.
"Demikian banyak ayam betina membutuhkan seekor ayam jantan.' kata si tua Mulla kepada pemuda yan keheranan itu.
Seorang pencuri menyatroni rumah seorang darwisy. Setelah lama mencari-cari, dia tidak menemukan apa-apa. Sebelum pergi dia membuka pintu lemari dan melihat si darwisy bersembunyi di sana.
"Kenapa kamu bersembunyi, apa yang kamu lakukan?" tanya si pencuri keheranan.
"Aku bersembunyi dari rasa malu." sahut darwisy.
"Kenapa kamu bersembunyi, apa yang kamu lakukan?" tanya si pencuri keheranan.
"Aku bersembunyi dari rasa malu." sahut darwisy.
Di sebuah kapal, seorang budak amat ketakutan dengan badai di laut, sehingga dia hanya dapat berteriak-teriak dan menangis. Para penumpang lainnya tidak tahan lagi dengan ulahnya, lalu meminta nasihat kepada Bahlul.
"Buang saja dia ke laut," kata Bahlul, "dan begitu dia mau tenggelam, angkat lagi ke kapal. Barulah nanti dia akan menyadari kenyamanan kapal dan duduk tenang."
"Buang saja dia ke laut," kata Bahlul, "dan begitu dia mau tenggelam, angkat lagi ke kapal. Barulah nanti dia akan menyadari kenyamanan kapal dan duduk tenang."
Subscribe to:
Posts (Atom)