IG twitter facebook

Sebab Mendpatkan Azab Kubur

Labels:
Banyak sekali hal-hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan azab kubur. Sampai-sampai Al-Imam Ibnul Qoyyim dalam kitabnya, Ar-Ruh menyatakan: “Secara global, mereka diazab karena kejahilan mereka tentang Alloh ‘azza wa jalla, tidak melaksanakan perintah-Nya, dan karena perbuatan mereka melanggar larangan-Nya



Maka Alloh tidak akan mengazab ruh yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-Nya. Demikian juga, Alloh tidak akan mengazab satu badan pun yang ruh tersebut memiliki ma’rifatullah (pengenalan terhadap Alloh) selama-lamanya.



Sesungguhnya azab kubur dan azab akhirat adalah akibat kemarahan Alloh ‘azza wa jalla dan kemurkaan-Nya terhadap hamba-Nya. Maka barangsiapa yang menjadikan Alloh marah dan murka didunia ini, lalu dia tidak bertaubat dan mati dalam keadaan demikian, niscaya dia akan mendapatkan azab di alam barzakh sesuai dengan kemarahan dan kemurkan-Nya.” [Ar-Ruh hal.115]



Diantara sebab-sebab azab kubur secara terperinci adalah sebagai berikut:

1. Kekafiran dan kesyirikan

Sebagaimana azab yang menimpa Fir’aun dan bala tentaranya. Alloh berfirman:

“Maka Alloh memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): ‘Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras’.” (QS. Ghafir;45-46)



2. Kemunafikan

Alloh berfirman:

“Diantara orang-orang Arab Badui yang disekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) diantara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (QS. At-Taubah; 101)



3. Tidak Menjaga Diri dari Air Kencing dan Mengadu Domba

Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam melewati dua kuburan. Beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya sedang diazab, dan tidaklah keduanya diazab disebabkan suatu perkara yang besar (menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga diri dari percikan air kencing, sedangkan yang lain suka mengadu domba antara manusia.” Beliau lalu mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan beliau tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini?” Beliau menjawab: “Mudah-mudahan diringankan azab tersebut dari keduanya selama pelepah kurma itu belum kering.” [Muttafaqun'alaih dari Ibnu Abbas radhiyallohu 'anhu]



4. Ghibah

Dari Anas bin Malik radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tatkala Rabbku memi’rajkanku (menaikkan ke langit), aku melewati beberapa kaum yang memiliki kuku dari tembaga, dalam keadaan mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka dengan kukunya. Maka aku bertanya: ‘Siapakah mereka ini wahai Jibril?’ Dia menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang memakan daging (suka mengghibah) dan menjatuhkan kehormatan manusia’.” [HR. Ahmad, dishohihkan Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.533. Hadits ini juga dicantumkan dalam Ash-Shahihul Musnad karya Syaikh Muqbil]



Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali menyatakan: “Sebagian ulama menyebutkan rahasia dikhususkannya (penyebab azab kubur) air kencing, namimah (adu domba) dan ghibah (Menggunjing). Rahasianya adalah bahwa alam kubur itu adalah tahap awal alam akhirat. Didalamnya terdapat beberapa contoh yang akan terjadi pada hari kiamat, seperti siksaan ataupun balasan yang baik. Sedangkan perbuatan maksiat yang akan disiksa karenanya ada dua macam: terkait dengan hak Alloh dan terkait dengan hak hamba. Hak-hak Alloh yang pertama kali akan diselesaikan pada hari kiamat adalah sholat, sedangkan yang terkait dengan hak-hak hamba adalah darah.

Adapun di alam barzakh, yang akan diputuskan adalah pintu-pintu dari kedua hak ini dan perantaranya. Maka, syarat sahnya sholat adalah bersuci dari hadats dan najis. Sedangkan pintu tumpahnya darah adalah namimah (adu domba) dan menjatuhkan kehormatan orang lain. Keduanya adalah dua jenis perkara menyakitkan yang paling ringan, maka diawali di alam barzakh dengan evaluasi serta siksaan karena keduanya.” [Ahwalul Qubur hal.89]



5. Niyahah (meratapi jenazah)

Dari Ibnu Umar radhiyallohu ‘anhu, dari Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

“Sesungguhnya mayit itu akan diazab karena ratapan keluarganya.” [Muttafaqun'alaih]

Dalam riwayat lain dalam Shahih Muslim:

“Mayit itu akan diazab dikuburnya dengan sebab ratapan atasnya.”



Jumhur ulama berpendapat, hadits ini dibawa kepada pemahaman bahwa mayit yang ditimpa azab karena ratapan keluarganya adalah orang yang berwasiat supaya diratapi, atau dia tidak berwasiat untuk tidak diratapi padahal dia tahu bahwa kebiasaan mereka adalah meratapi orang mati.



Oleh karena itu Abdullah ibnul Mubarak rahimahullah berkata:

“Apabila dia telah melarang mereka (keluarganya) meratapi ketika dia hidup, lalu mereka melakukannya setelah kematiannya, maka dia tidak ditimpa azab sedikitpun.” [Umdatul Qari', 4/78]

Azab disini menurut mereka maknanya adalah hukuman. [Ahkamul Jana'iz, hal 41]





Apakah Azab Kubur itu Terus-Menerus ???

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata: “Jawaban terhadap pertanyaan ini:

1. Azab kubur bagi orang-orang kafir terjadi terus menerus dan tidak mungkin terputus karena mereka memang berhak menerimanya. Seandainya azab tersebut terputus atau berhenti, maka kesempatan ini menjadi waktu istirahat bagi mereka. Padahal mereka bukanlah orang-orang yang berhak mendapatkan hal itu. Maka, mereka adalah golongan orang-orang yang terus-menerus dalam azab kubur sampai datangnya hari kiamat, walaupun panjang masanya.



2. Orang-orang yang beriman yang berbuat maksiat, Alloh mengazab mereka dengan sebab dosa-dosanya. Diantara mereka ada yang diazab terus-menerus, ada pula yang tidak. Ada yang panjang masanya, ada pula yang tidak, tergantung dosa-dosanya serta ampunan Alloh subhanallohu wa ta’ala.” [Syarh Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/123]





MACAM-MACAM AZAB KUBUR

1. Diperlihatkan neraka Jahannam

“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.” (QS. Ghafir;46)



Dari Ibnu Umar radhiyallohu ‘anhu bahwasanya Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya apabila salah seorang diantara kalian mati maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: ‘Ini calon tempat tinggalmu, hingga Alloh membangkitkanmu pada hari kiamat’.” [Muttafaqun'alaih]



2. Dipukul dengan Palu dari Besi

Dari Anas radhiyallohu ‘anhu, dari Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam:

“Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: ‘Apa jawabanmu tentang orang ini (Rosulullah)?’ Dia mengatakan: ‘Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang’. Maka kedua malaikat itu mengatakan: “Engkau tidak tahu?! Engkau tidak membaca?!” Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia.” [Muttafaqun'alaih]



3. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dan didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya.

Dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallohu ‘anhu yang panjang, Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang orang kafir setelah mati:

“Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia)’. Maka dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan’. Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang jelek’. Maka dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’.” [HR. Ahmad, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Hakim]



4. Dirobek-robek mulutnya, dimasukkan ke dalam tanur yang dibakar, dipecah kepalanya di atas batu, ada pula yang disiksa di sungai darah, bila mau keluar dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya.



Rosulullah berkata kepada Jibril dan Mikail sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang:

“Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat.” Keduanya menjawab: “Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Alloh ajari Al-Qur’an, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk sholat malam). Pada siang hari pun dia dia tidak mengamalkannya. Maka dia disksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba.” [HR. Bukhari no.1386 dari Jundub bin Samurah radhiyallohu 'anhu]



5. Dicabik-cabik ular-ular yang besar dan ganas

Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tiba-atiba aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)’.” [HR. Hakim. Syaikh Muqbil dalam Al-Jami'ush Shahih berkata: "ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallohu 'anhu]



-disalin dari majalah Asy-Syariah no.51/V/1430 H/2009-

sumber : http://ummfulanah.wordpress.com

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Site List

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

About Me