Sir Alex memang dikenal begitu. Cerita bahwa dia suka menyemprot pemainnya --dikenal dengan hair dryer-treatment-- ketika Manchester United bermain buruk, adalah cerita yang banyak diketahui orang. Sudah bukan rahasia.
Menurut Rooney, tekanan itu akan lebih besar kepada para penyerang. Kalau tidak tampil bagus, ada kemungkinan si pemain bakal dicadangkan (atau tidak dimainkan sama sekali) pada pertandingan berikutnya.
"Sebagai penyerang, saya harus bekerja keras setiap waktu. Saya harus tetap tajam, yang artinya kebugaran saya harus terjaga supaya saya bisa terus bermain bagus. Jika saya tidak bugar, maka itu akan terlihat jelas," ujarnya seperti dilansir Sportinglife.
"Mungkin akan berbeda jika seandainya saya adalah seorang full-back. Saya bisa sedikit bersembunyi, membuat beberapa lari pendek ke depan dan sudah dimaklumi."
"Sebagai penyerang Manchester United, tak ada pemakluman sama sekali. Saya harus bekerja sekeras mungkin, jika tidak manajer akan menarik saya dari lapangan atau saya ditinggalkan pada pertandingan berikutnya."
"Tak ada ruang untuk membuat kesalahan atau menjadi yang terbaik kedua di klub ini," papar Rooney.
Penyerang berusia 26 tahun itu pun memberikan contoh, yakni ketika dirinya pergi makan malam bersama beberapa rekan setim dan pasangan-pasangan mereka pada Boxing Day 2011. Ketika itu MU baru saja menang 5-0. Rooney mengira hal itu boleh-boleh saja. Tapi, ternyata tidak. Bagi Sir Alex, keluar malam-malam enam hari menjelang pertandingan penting tidak bisa ditolerir.
Keesokan harinya, manajer asal Skotlandia itu memanggil Rooney dan mengatakan bahwa dirinya tidak senang. "Saya didenda dan ada yang lebih buruk lagi; saya ditinggalkan untuk pertandingan melawan Blackburn pada malam tahun baru."
"Banyak klub tidak akan peduli pemain-pemainnya pergi malam-malam enam hari sebelum pertandingan. Tapi, itulah bedanya di Manchester United dan itu adalah tanda tingginya standar dan tuntutan dari manajer," tukasnya.
"Sebagai penyerang, saya harus bekerja keras setiap waktu. Saya harus tetap tajam, yang artinya kebugaran saya harus terjaga supaya saya bisa terus bermain bagus. Jika saya tidak bugar, maka itu akan terlihat jelas," ujarnya seperti dilansir Sportinglife.
"Mungkin akan berbeda jika seandainya saya adalah seorang full-back. Saya bisa sedikit bersembunyi, membuat beberapa lari pendek ke depan dan sudah dimaklumi."
"Sebagai penyerang Manchester United, tak ada pemakluman sama sekali. Saya harus bekerja sekeras mungkin, jika tidak manajer akan menarik saya dari lapangan atau saya ditinggalkan pada pertandingan berikutnya."
"Tak ada ruang untuk membuat kesalahan atau menjadi yang terbaik kedua di klub ini," papar Rooney.
Penyerang berusia 26 tahun itu pun memberikan contoh, yakni ketika dirinya pergi makan malam bersama beberapa rekan setim dan pasangan-pasangan mereka pada Boxing Day 2011. Ketika itu MU baru saja menang 5-0. Rooney mengira hal itu boleh-boleh saja. Tapi, ternyata tidak. Bagi Sir Alex, keluar malam-malam enam hari menjelang pertandingan penting tidak bisa ditolerir.
Keesokan harinya, manajer asal Skotlandia itu memanggil Rooney dan mengatakan bahwa dirinya tidak senang. "Saya didenda dan ada yang lebih buruk lagi; saya ditinggalkan untuk pertandingan melawan Blackburn pada malam tahun baru."
"Banyak klub tidak akan peduli pemain-pemainnya pergi malam-malam enam hari sebelum pertandingan. Tapi, itulah bedanya di Manchester United dan itu adalah tanda tingginya standar dan tuntutan dari manajer," tukasnya.
© Detiksport
0
comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)