IG twitter facebook
Showing posts with label Humor Sufi. Show all posts
Showing posts with label Humor Sufi. Show all posts

Humor - humor Sufi : Memanggil Kucing

Labels:
Mulla dan istrinya punya sedikit sisa makan siang, lalu berpaling ke arah jendela untuk memanggil kucingnya di halaman. Ketika melihat istrinya menguap, Mulla segera berkata:

"Karena kamu sudah membuka mulut, kamu sajalah yang memanggil kucing itu."

Humor - humor Sufi : Menyanyi di Kamar Mandi

Labels:
Suatu hari Mulla menyanyi di kamar mandi umum, dan betapa terkejutnya dia, karena ternyata dia suaranya merdu.

Dia lalu pergi menemui Raja dan minta agar mendengarkan suaranya.

"Aku datang untuk mempersembahkan satu bakatku, yang tidak aku sadari sampai sekarang." katanya kepada Raja.

"Bakat apa itu?" tanya Raja.

"Menyanyi," sahut Mulla

"Bagus," Raja merasa senang. "Bernyanyilah agar kami senang."

"Untuk dapat menyanyi, "kata Mulla, "Aku butuh kamar mandi atau tempayan besar yang separuhnya diisi air."

Raja memerintahkan sebuah tempayan besar yang separuhnya diisi air, agar diletakkan di dalam balairung.

Mulla memasukkan kepalanya ke dalam tempayan dan mulai menyanyi. Tentu saja nyanyiannya amat jelek hingga Raja mau muntah karena muak. Lalu Raja memerintahkan orang-orangnya untuk mencelupkan tangan mereka ke dalam tempayan dan menampar terus wajah Mulla, sampai air di tempayan habis.

Pada tamparan kedua Mulla berlutut dan bersyukur kepada Tuhan atas kemurahan-Nya.

"Apa yang sedang kamu lakukuan?" tanya Raja.

"Aku sedang bersyukur kepada Yang Maha Kuasa atas karunia-Nya sehingga aku dapat bernyanyi untuk Tuan di dalam tempayan dan bukan di kamar mandi. Kalau tidak, tentu aku akan terus-terusan di sini selama berhari-hari menyanyi dan menerima tamparan-tamparan."

Humor - humor Sufi : Di Kedai Kue

Labels:
Mulla masuk ke kedai kue, lalu menghambur ke sebuah talam yang berisi zulubiya (sejenis kue) dan mulai melahapnya.

Pemilik kedai lalu memukulinya dengan tongkat, mencoba untuk menghentikannya.

Mulla tetap saja terus melahap kue-kue itu, seraya berkata dengan riang, "Hebat benar kota ini, ramah benar pemilik kedainya memaksa orang untuk melahap kue-kuenya."

Humor - humor Sufi : Penyebab Menguap

Labels:
Mulla bertamu ke sebuah rumah. Lama sekali tuan rumah belum juga menjamunya. Maka Mulla mulai menguap.

"Apa penyebab menguap?" tanya tuan rumah.

"Menguap bisa disebabkan oleh kurang tidur atau lapar. Untungnya aku sudah cukup tidur," sahut Mulla.

Humor - humor Sufi : Debat Si Tolol dan Si Sarjana

Labels:
Suatu hari seorang sarjana Romawi berkunjung ke Istana Timur. Kaisar minta Mulla agar siap beradu kecerdikan dengan si sarjana terkemuka itu.

Mulla menaruh dua keranjang di atas punggung keledainya dan mengisinya dengan batu bata. Di atas masing-masing keranjang itu dia meletakkan buku besar bohong-bohongan dengan judul yang dibuat-buat seperti Teori Cabang-Cabang Universal, Erosi dan Peradaban, Asal-Muasal Sosial De-aktivasi Mental, dan Kritik terhadap Kesucian Toleran.

Pada hari yang sudah ditentukan, dia hadir di istana diikuti keledainya dengan perlengkapannya.

Pada babak pertama diskusi, sarjana Romawi itu dapat membuktikan kecerdasan dan kecerdikan Mulla. Si Sarjana itu akhirnya bangkit berdiri dan, untuk dapat menguji pengetahuan Mulla tentang simbologi dan teori, mengangkat satu jari ke atas.

Mulla menjawabnya dengan mengangkat dua jari ke atas.

Si Romawi menunjukkan tiga jari.

Mulla menunjukkan empat jari.

Si Sarjana menunjukkan lima jari.

Mulla mengacungkan kepalan tangan.

Si Sarjana merogoh tasnya dan  mengeluarkan sebutir telur.

Mulla mengeluarkan sebutir bawang dari kantongnya.

Begitu melihat bawang itu si Sarjana Romawi berkata:
"Apa buktimu?"

Mulla menyebutkan Teori Cabang-Cabang Universal, dan lain-lain, dan lain-lain.

"Tapi aku belum pernah mendengar teori-teori seperti itu," kata si sarjana.

"Memang kamu belum pernah mendengarnya," sahut Mulla. "Coba sekarang lemparkan pandanganmu melalui jendela dan lihatlah beratus-ratus buku lain yang serupa yang belum pernah kamu baca."

Si Romawi itu melihat ke halaman. Dia melihat seekor keledai membawa keranjang-keranjang penuh buku. Si sarjana itu amat terkesan sehingga dia mengaku kalah.

Tak seorang pun yang dapat mengerti arti isyarat-isyarat dari dua orang yang sedang berdebat itu. Setelah keadaan tenang, kaisar mendekati sarjana Romawi itu dan berbisik: "Apa makna isyarat dan lambang-lambang yang kamu sampaikan kepada Mulla, dan apa jawabannya?"

"Dia sungguh luar biasa," jawab si Romawi itu.
"Ketika aku mengangkat sebuah jari, yang artinya bahwa ada satu Tuhan saja, sia mengangkat dua jari, yang artinya dia menciptakan dua alam. Aku tunjukkan tiga jari, yang berarti siklus kehamilan-hidup-mati manusia, Mulla menunjukkan empat jari, yang artinya bahwa tubuh manusia terdiri empat unsur: tanah, air, api, udara..."

"Bagaimana dengan telur dan bawang itu?" tanya kaisar.

"Telur itu lambang bumi (kuning telur) yang dikelilingi langit-langit. Tapi Mulla mengeluarkan bawang, yang artinya lapisan-lapisan langit yang mengitari bumi; aku protes supaya dia memperkuat pertanyaanya yang mengatakan bahwa langit dan bawang itu punya lapisan yang sama jumlahnya. Mulla memang sangat pandai." simpul si Romawi dan lalu minta diri.

Setelah si Romawi itu pergi, kaisar melontarkan pertanyaan yang sama kepada Mulla.

Jawab Mulla, "Sangat sederhana, Yang Mulia. Ketika dia mengarahkan satu jarinya ke arahku, aku arahkan dua jari, yang artinya kucongkel nanti kedua matanya. Ketika dia mengangkat tiga jari, itu jelas bahwa dia hendak menendangku tiga kali. Aku balas dengan memberikan empat tendangan. Tapak tangannya tentu saja berarti tamparan di wajah, untuk itu aku acungkan kepalan tinju. Nah, ketika tahu bahwa aku sungguh-sungguh, dia mulai bermanis-manis dan menawariku telur. Lalu aku keluarkan bawang dari kantong bajuku, dan kusodorkan kepadanya."

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Site List

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

About Me