Tapi jika proses peminjaman itu berjalan lancar, berarti Fábio harus terpisah dari saudara kembarnya, Rafael da Silva. Tapi mau bagaimana lagi, mungkin Fábio melihat sisi terangnya, di mana bersama Benfica, dirinya punya kesempatan yang lebih bagus untuk terus berkembang, ketimbang terus-menerus menjadi penghangat bench.
“Saya amat antusias terhadap peluang bermain untuk Benfica – klub besar dan juga terkenal,” seru Fábio kepada A Bola, Rabu (18/4/2012).
Ya, awalnya wacana ini datang dari tim Elang Lisbon. Tahu anak didiknya disasar tim lain, Sir Alex Ferguson pun turun tangan. Fergie sebetulnya punya harapan akan prospek bagus Fábio, tapi memang kesempatannya yang terbatas.
Sejatinya Benfica ingin langsung membelinya, tapi sebagaimana kebiasaan Fergie, setiap pemain muda yang kurang pengalaman, akan diusahakan untuk dipinjamkan (saja), tapi tidak untuk dijual. Kini, Fábio masih menanti bagaimana penyelesaian masing-masing manajemen.
“Bisa diminati Benfica, merupakan kehormatan bagi saya, tapi sekarang transfer saya tergantung pada negosiasi mereka dengan Manchester United,” lanjutnya.
Untuk menunjukkan keseriusan Benfica, bahkan bos besar Fellipe Bastos, sudah sempat berbicara dengan Fábio, dan Fábio sendiri merasa terkesan saat Bastos menceritakan, klub seperti apa Benfica itu.
“Dia (Bastos) membicarakan klubnya dengan luar biasa,” tutup penyandang 21 caps bagi Setan Merah tersebut.
Fábio digebet Sir Alex bersama sang saudara kembar – Rafael, pada Januari 2008 dari akademi Fluminense. Tapi keduanya baru bisa dimainkan saat sudah genap berusia 18 tahun, pada bulan Juli.
Fábio dan Rafael pernah digadang-gadangkan sebagai titisan Neville bersaudara (Gary dan Phil). Tapi penampilan Fábio yang tak konsisten sejak final Champions League akhir musim lalu, membuatnya sering tersisih dari bek lainnya, bahkan juga dengan Rafael.
0
comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)