Gelandang veteran Manchester United Park
Ji-Sung mengaku menikmati kehidupannya di Inggris dibandingkan dengan
negara kelahirannya, di mana dia dianggap sebagai superstar.
"Di negara saya, saya tak bisa melakukan apa yang diinginkan tapi di sini saya bisa jalan ke mana pun dan melakukan semuanya. Saya menyukai itu," kata Park dalam wawancara dengan Manutd.com.
"Di negara saya, saya tak bisa melakukan apa yang diinginkan tapi di sini saya bisa jalan ke mana pun dan melakukan semuanya. Saya menyukai itu," kata Park dalam wawancara dengan Manutd.com.
"Saya tak suka menjadi terkenal. Saya senang di sini dari kehidupannya lebih tenang."
"Ketika Manchester United pergi ke Asia pemain lain bisa melihat bagaimana kejadiannya. Maka ketika pulang ke kampung halaman, saya harus memiliki mental kuat karena bisa sulit menanganinya. Saya terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu. Sekarang ini bukan masalah, tapi sebelumnya saya merasa tidak nyaman," beber Park.
Meski sempat kerepotan meladeni fans-fansnya di Asia, pemain 31 tahun ini mengaku merindukan kehidupan di Korea, termasuk keluarga dan teman-temannya.
"Hal terburuk adalah tak bisa melihat teman dan keluarga, tapi keluarga saya biasanya tinggal di sini selama beberapa bulan saat mengunjungi saya," aku pemain yang dibeli United pada 2005 itu.
"Saya juga punya teman di sini yang bisa diajak ngeteh bareng. Saya mengirim email dan menelpon teman-teman, tapi ini sulit karena perbedaan waktu hingga sembilan jam," tutup eks pemain PSV Eindhoven.
"Ketika Manchester United pergi ke Asia pemain lain bisa melihat bagaimana kejadiannya. Maka ketika pulang ke kampung halaman, saya harus memiliki mental kuat karena bisa sulit menanganinya. Saya terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu. Sekarang ini bukan masalah, tapi sebelumnya saya merasa tidak nyaman," beber Park.
Meski sempat kerepotan meladeni fans-fansnya di Asia, pemain 31 tahun ini mengaku merindukan kehidupan di Korea, termasuk keluarga dan teman-temannya.
"Hal terburuk adalah tak bisa melihat teman dan keluarga, tapi keluarga saya biasanya tinggal di sini selama beberapa bulan saat mengunjungi saya," aku pemain yang dibeli United pada 2005 itu.
"Saya juga punya teman di sini yang bisa diajak ngeteh bareng. Saya mengirim email dan menelpon teman-teman, tapi ini sulit karena perbedaan waktu hingga sembilan jam," tutup eks pemain PSV Eindhoven.
0
comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)