Di kompetisi darah biru antar klub Eropa tersebut musim lalu, Manchester United gagal lolos dari fase grup. Padahal, United berada satu grup dengan tim selevel Basel, Benfica, dan Otelul Galati. Imbasnya, setelah 17 tahun berkecimpung di Liga Champions, The Red Devils harus tampil di kompetisi kasta yang lebih rendah, Liga Europa. Pertama sejak musim 2005/06.
Di atas kertas, Manchester United paling diunggulkan memuncaki grup H bila dibandingkan kontestan lain seperti Galatasaray, CFR Cluj, dan FC Braga. Seakan trauma dengan kegagalan musim lalu, skuat asuhan Sir Alex Ferguson tersebut memasang target menyapu semua kemenangan, termasuk calon tamu, Galatasaray.
Jelang laga kandang melawan Galatasaray, Manchester United dibayangi memori buruk Oktober 1993. Waktu itu, Manchester United menjamu Galatasaray pada babak kualifikasi Liga Champions 1993/94 di Old Trafford. Ketika United unggul 2-0, Galatasaray sempat membalikkan kedudukan menjadi 3-2 sebelum akhirnya berhasil disamakan oleh Eric “The King” Cantona.
Kemenangan tentu menjadi solusi tepat bagi kubu The Red Devils untuk menebus kegagalan musim lalu dan menghapus memori buruk 19 tahun lalu di tempat yang sama. Kemenangan di kandang mutlak harus diraih.
Apalagi, sejak kalah dari Barcelona di final Liga Champions 2011, Manchester United baru memenangkan tiga dari sebelas pertandingan mereka. United juga mengalami empat kekalahan dari lima pertandingan terakhir mereka.
© TRIBUNNEWS.COM
0
comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)