Sejumlah 16,6 juta saham, atau setara 10 persen klub, diluncurkan di bursa saham New York. Klub berusia 134 tahun itu menawarkan sahamnya senilai USD 14, namun ada pergerakan kecil di awal penjualan. Harga tersebut lebih rendah dari harga semula yakni USD 16 hingga USD 20.
Harga yang lebih rendah tersebut disebabkan keluarga Glazer sebelumnya gagal mendapatkan dukungan yang cukup untuk menjual saham klub di bursa saham Hong Kong dan Singapura.
Penjualan saham tersebut akan menghasilkan dana sekitar 150 juta poundsterling di mana separuhnya jadi milik keluarga Glazer. Sementara sisanya akan digunakan untuk membayar beban utang klub yang mencapai 423 juta poundsterling.
Meski rencana penjualan saham tersebut sudah lama didengungkan, dan keluarga Glazer awalnya mengklaim semua hasil penjualan saham akan digunakan untuk membayar utang United, tetap saja fans tak menyetujui kebijakan itu.
Awal bulan ini, fans United yang tergabung dalam Manchester United Supporters Trust (MUST) sudah menyerukan boikot untuk semua sponsor United. Itu demi mengirim pesan pada keluarga Glazer dan para sponsor jika brand United tak ada artinya tanpa dukungan dan kekuatan pembelian suporter.
Namun CEO United, David Gill bersikeras kedatangan keluarga Glazer dan membengkaknya utang klub tak berpengaruh pada sukses Setan Merah di lapangan hijau. Bahkan ia menyebut rekor kesepakatan sponsor dengan Chevrolet baru-baru ini sudah menegaskan hal itu.
"Level utang yang dipunyai klub sejak mereka datang (di tahun 2005) tak berpengaruh pada apa yang kami lakukan sebagai tim. Kami sudah memenangi empat gelar Liga Premier, masuk final Liga Champions tiga kali dan sukses kami masih berlanjut di lapangan," tegasnya pada Sky Sports News.
0
comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)