Nurthon Blog

"Menurutku, aku tak layak mendapat perlakuan seperti itu di MU, yaitu tidak bermain reguler musim lalu. Aku bertanya kepada pelatih lebih dari sepuluh kali, mungkin 15 kali, apakah mereka membutuhkan aku dan setiap kali akan mendapat jawaban bahwa aku pemain penting dan harus bertahan, tetapi kemudian aku kembali tak masuk tim," ujar Berbatov.

"Mungkin aku seharusnya pergi ketika ia (Ferguson) tak memasukkan aku dalam skuad untuk final Liga Champions (2011). Aku tahu ia adalah pemimpinnya, tetapisampai batas tertentu, ia tak lagi mendapat hormat dariku karena cara ia memperlakukanku."

"Sulit menerima keputusannya, tetapi aku masih punya harga diri. Aku mencetak banyak gol, memenangkan dua gelar liga, dan aku menjadi pencetak gol terbanyak di liga, sehingga keadaannya tak buruk. Aku tak punya masalah bermain melawan MU karena itu sudah pernah terjadi dalam karierku. Namun, tak ada gunanya melihat ke belakang. Aku mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang layak mendapatkannya. Aku tak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada Ferguson," tuturnya. 

 

© Kompas.com