"Aku akan masuk ke dalam kelas untuk mengatakan kepada guru: "Mengapa bapak kelihatan begitu pucat?" Lalu Hasan masuk ke dalam kelas dan bertanya kepada guru itu apakah dia sedang tidak enak badan. Lalu Asad, Karim, satu persatu, semuanya berkomentar sama."
Anak-anak itu melakukan apa yang sudah mereka rencanakan. Mulanya sang guru tidak begitu memperhatikan, tetapi lama-lama dia menjadi yakin kalau dirinya benar-benar sakit. Dia merasa sakit hati kepada istrinya karena tidak memperdulikan keadaan dirinya:
"Tadi pagi istriku bahkan tidak menanyakan kepadaku apa yang sedang kurasakan dan apakah aku sebaiknya tinggal di rumah saja, tidak usah mengajar. Barangkali dia berharap aku mati saja."
Dia lalu pulang dan tidur, sembati menggigil sakit.
Siswa-siswa pun langsung pulang, dan bermain-main. Mendengar cerita mereka bahwa guru mereka sakit, ibu-ibu menjadi curiga, lalu mendatangi rumah guru itu. Mereka melihatnya terbaring di bawah selimut tebal, kepala diikat dengan sapu tangan, sembari mengaduh dan menatap.
Dengan iba hati para ibu itu berkata, "Kami tidak tahu kalau Anda sakit.
"Begitu pula aku, sahut si guru, "sampai anak-anak itu mengatakan kepadaku kalau aku ini sakit."
0
comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)