Salah seorang pencuri berkata bangga:
"Aku akan mencuri kambingnya."
Pencuri kedua berkata: "Itu sih perkara kecil. Aku akan mencuri keledai yang ditungganginya."
Pencuri ketiga berkata: "Aku akan mencuri pakaian yang dipakainya."
Pencuri pertama lau mengikuti lelaki itu, dan di sudut jalan mengikatkan lonceng pada ekor keledai, lalu mencuri kambingnya.
Lonceng tetap berbunyi, dan si orang desa itu mengira kambingya masih ada di belakangnya.
Pencuri kedua, yang menunggu di sudut lain, menghadap lelaki itu dan berkata: "Kebiasaan baru, ya? Menggantungkan lonceng pada ekor keledai?"
Lelaki itu menengok ke belakang dan berkata, "Kambingku hilang!"
Pencuri itu berkata: "Aku baru saja melihat seseorang membawa seekor kambing melewati jalan itu."
"Tolong, awasi keledaiku ini," kata lelaki itu dan lari mengejar kambingnya.
Pencuri itu lalu lari dengan mengendarai keledai itu.
Lelaki itu lalu menjelajahi jalan, mencari-cari orang yang mencuri kambingnya namun sia-sia. Lalu ia kembali untuk mengambil keledainya dan tahulah apa yang terjadi. Sejenak ia berjalan lemas sampai akhirnya secara kebetulan ia bertemu seseorang yang sedang duduk di samping sebuah sumur sembari menangis.
"Ada apa denganmu? Mereka mencuri kambing dan keledaiku. Kenapa kamu menangis seperti ini?"
"Peti hartaku tercebur ke dalam sumur ini. Aku takut sekali masuk ke dalamnya. Kalau kamu mendapatkan peti itu, aku akan bagi harta yang ada di dalam peti itu, separuh untukmu."
Karena ingin menutup kerugiannya, orang dusun itu segera mencopot pakaiannya dan masuk ke dalam sumur.
Ketika dia naik ke atas, tanpa membawa hasil, dia melihat pakaiannya telah raib. Lalu mulai menggunakan tongkat besar, dan memutar-mutarnya. Orang-orang pun lalu mengerumuninya.
"Mereka telah mencuri seluruh milikku. Sekarang aku takut mereka akan mencuri diriku juga."
0
comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)